DIA

DIA dicari semua orang, DIA dibicarakan dimana-mana, bahkan DIA dipertentangkan banyak orang, namun DIA tetap DIA, dan DIAlah yang telah menghadirkan semua makhluk, mengkreasi alam semesta. Status dan Identitas-NYA selalu didamba, wujud-NYA tiada dua, tidak ada yang mampu menandingi-NYA, sebab DIA satu dan mandiri dalam kesendirian-NYA. DIA telah membuktikan kehadiran-NYA dan wujud-NYA pada semua makhluk, DIA tak terlihat oleh kasaf mata, namun bisa dirasakan kehadiran-NYA didalam hati sanubari semua manusia tanpa terkecuali, dari manakah DIA dan siapa DIA, masih banyak manusia mencari-NYA dan mencoba dengan segala macam bentuk keyakinan agar bisa mempercayai adanya DIA, dan menyakini wujud-NYA sebagai SANG Pencipta dan Penata segala-galanya. DIA disebut dan dipanggil dengan berbagai macam istilah, Istilah yang paling sering disebut dan semua agama sepakat mengatakan-NYA TUHAN, tanpa ada pertentangan, bahkan bila ditanya siapa TUHAN? jawaban Pencipta (bahasa Indonesia), The Creator (English) = בֹּורֵא (Hebrew) = خلق (Arab). Bila ditanya nama dari TUHAN (Pencipta) disinilah terjadinya perbedaan dan perdebatan, bagi mereka umat Budha mengatakan-NYA Sang Hyang Widhi bagi umat Nashrani atau Yahudi menyebut-Nya (Elahim=אלה / אלהים=Elah) bagi umat Islam الله Allah. Sebenarnya pelafalan atau penyebutan dalam rumpun bahasa Hebrew dan Arab sedikit mirip. א=alef - ל=lamed / lam - ה=He / Ha, Jika אלה dibaca menjadi elah atau alah di musta'ribahkan menjadi الله / Allah. Dalam tradisi Hebrew atau Ibrani ada lafazh / lafal atau penyebutan untuk merujuk pada Jehovah, Yehuwa = יְהוָה jika di musta'ribahkan menjadi Ya Allah,  huwa-Allah. Sebenarnya bahasa Hebrew / Ibrani dan Arab masih dalam satu rumpun bahasa Semit yaitu dialektika Sem atau Sam anak dari Nabi Nuh. Dalam Kitab Suci Nashrani dan Yahudi dalam bahasa Hebrew / Ibrani אל רֹאֶה = El Roi atau Yang Maha Melihat, di musta'ribahkan menjadi الله يرى Allah Maha Melihat Q.S 96:14. רַחֵם / رحم = r h m dalam bahasa Arab dan Hebrew jika menyebut nama TUHAN Yang Maha Pengasih / Penyayang, Alkitab {Zabur 116:5} dan Al Qur'an 1.Al Faatihah Ayat 1. Kalau ditanya mengapa umat beragama berbeda dalam menjalankan keyakinannya terhadap TUHAN, jawaban sederhananya" sebab masih terjebak dengan ego kultural dan kepentingannya masing-masing, walaupun perbedaan atau ragam tersebut sudah menjadi Sunnah manusia dalam menjalani manasik atau ritual ibadahnya masing-masing selama di bumi.

Padahal kalaulah kita menyadari hasil dari kerja dan karya TUHAN pasti sama dilihat dan dirasakan oleh seluruh manusia, maka kalaulah bisa sama melihat dan merasakan hasil karya TUHAN, mengapa terjebak dan tidak bijak dalam mengaplikasikan kepercayaannya yang telah di kitabkan pada setiap ummat manusia, sementara karya-NYA bisa sama dirasakan dan diyakini, jawaban saya" karena ego dan malu untuk mengakui yang benar. Sedikit contoh dalam istilah atau pelafalan sebuah bahasa atau linguistik"

Hati (Indonesian) = Live (English) = לֵב / lev (Hebrew) = قلب / فُؤَادٌ, fu'ad, qolb (Arab). Cinta (Indonesia) = Love (English) = אהבה / ahaba (Hebrew) =  حَبٌ / habba (Arab) pelafalan Love (English) diambil dari Bahasa Hebrew לֵב tak jauh berbeda kalau mau diperhatikan dan dipelajari dengan cermat. Lalu mengapa begitu sulit manusia untuk bisa saling menerima dan mengenal satu dengan lainnya?

kalau kita meyakini TUHAN ada maka pasti bisa untuk diselaraskan, sebab DIA menciptakan makhluk-NYA sesuai dengan SIFATNYA. Tinggal kita saja mau jujur mengakui dan menyadari sebab agama dan keyakinan yang dibuat oleh manusia bisa banyak cara dan banyak istilah, maka kembalilah pada keyakinan hati anda layaknya bahasa suara hati nurani manusia dan perasaan yang mendalam dari diri kita yang sesuai dengan petunjuk-NYA yang ada pada semua KITAB SUCI. Salam untuk kita makhluk ciptaan SANG PENCIPTA.

Author by Fardhie